Jumat, 31 Mei 2013

Lanjutan Kisah Sang Tokoh Penghuni Surga

Ammar dapat bertahan menanggung semua siksa yang ditimpakan atas tubuhnya, tetapi jiwanya hancur dan sesal kecewa manakala mengingat dari bibirnya telah keluar kata-kata pujaan orang musyrik sekalipun ia tidak menyadarinya.Tetapi iradat Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi telah memutuskan agar peristiwa yang mengharukan itu mencapai titik kesesudahan yang amat luhur, ketika Rasullah saw. Menemui sahabatnya itu didapatinya ia sedang menangis, maka disapulah tangisnya itu dengan tangan beliau seraya bersabda:
“Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini begitu…?” “Benar, wahai Rasulullah”, ujar 'Ammar sambil menatap. Maka sabda Rasulullah sambil tersenyum: “Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!” Lalu Rasulullah saw. Membacakan ayat suci berikut ini:
“Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan….” (Q.S. An-Nahl : 106).
Kembalilah 'Ammar diliputi oleh ketenangan dan jiwanya bahagia, keimanannya dipihak yang menang!
'Ammar menghadapi cobaan dan siksaan itu dengan ketabahan luar biasa, hingga algojo penyiksa merasa lelah dan menjadi lemah bertekuk lutut dihadapan tembok keimanan yang sangat kokoh.
Maka agama baru, yakni Agama Nabi Ibrahim yang suci murni, suatu agama yang hendak dikibarkan panji-panjinya oleh Nabi Muhammad saw., bukanlah suatu gerakan perubahan secara vertical dan horizontal, tetapi merupakan suatu tata cara hidup bagi manusia beriman. Dan manusia beriman ini haruslah memiliki dan mewarisi bersama agama itu, lengkap dengan kepahlawanan, perjuangan, dan pengurbanannya…(makna ini telah dijelaskan oleh Al-Qur'an kepada kaum muslimin antara lain: QS. Al-'Ankabut ayat 2-3, QS. Ali Imran ayat 142, 166 dan 179, QS. Attaubat ayat 16)
Bersambung............

Tidak ada komentar: